Senin, 01 Oktober 2012

7 UJIAN DALAM SEBUAH PERNIKAHAN


Layaknya air laut , dalam sebuah pernikahan atau rumah tangga juga terjadi pasang surut. Dalam perjalanan sebuah pernikahan terkadang muncul ujian-ujian untuk menguji kekuatan cinta sepasang suami istri. Setiap ujian yang terjadi selalu memberikan perubahan dalam kehidupan pernikahan, tergantung pada bagaimana sepasang suami istri menghadapi ujian tersebut.

Ujian, atau momen transisi yang terjadi dalam pernikahan tidak hanya muncul karena peristiwa menyedihkan tapi juga bisa muncul karena peristiwa yang membahagiakan seperti kelahiran anak pertama. Berikut ini tujuh ujian yang biasa terjadi dalam pernikahan.

1.Kelahiran Anak Pertama. Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada menyambut kelahiran anak pertama. Namun kehadiran seorang bayi kecil selalu memberikan perubahan atau transisi besar dalam kehidupan pernikahan. Saat anak pertama lahir, perhatian seorang istri pasti lebih banyak pada anak. Untuk menghadapi hal itu, seorang suami harus bisa bijak membagi waktu agar hubungan suami istri tetap terjaga dengan baik tanpa terganggu kehadiran seorang anak. Tidak perlu memaksa meluangkan waktu di akhir pekan untuk berdua, cukup 10 menit setelah anak tidur di malam hari bisa membantu hubungan suami istri tetap terjaga dengan baik.

2.Salah Satu Kehilangan Pekerjaan. Bagi pasangan yang masing-masing bekerja, kehilangan pekerjaan tentu adalah suatu hal yang sangat mengganggu. Dalam hal ini keseimbangan kehidupan keluarga, entah dari pihak suami atau istri. Untuk mengatasi hal ini, komunikasi adalah jalan terbaik. Hindari menyarankan pekerjaan kecuali pasangan memintanya. Diskusi bersama mengenai pengeluaran rumah tangga bisa sangat membantu di saat masa-masa sulit ini.

3.Salah Satu Merawat Orang Tua. Merawat orang tua adalah salah satu kewajiban. Apalagi saat orang tua mulai beranjak senja dan sakit. Kehadiran orang tua tentu membuat sedikit perhatian pada pasangan berkurang. Untuk menghindari hal itu terjadi, anda harus membuat pasangan anda menjadi prioritas utama. Selalu mengajak mengobrol dan berdiskusi dengan pasangan bisa membantu anda memecahkan masalah yang berhubungan dengan orang tua.

4.Kehilangan Orang Tua. Saat pasangan kehilangan orang tua, berikan waktu untuknya berduka. Selain itu jangan lupa untuk memberikan perhatian. Walaupun pasangan anda sudah terlihat “normal”dan kembali bekerja bukan berarti kesedihan itu telah hilang. Jangan ragu untuk mengajaknya untuk mengobrol dan menanyakan keadaannya. Itu bisa membantunya melewati rasa kehilangan.

5.Salah Satu Sakit. Saat pasangan kita sakit, kita tentu merasakan kekhawatiran. Saat pasangan sakit jangan sampai salah satu kehilangan rasa intim dan dukungan yang selama ini didapatkan. Ingat, saat yang satu menderita, yang lain juga turut merasakan. Tidak ada salahnya berbicara mengenai perasaan yang dirasakan, hal itu bisa membuat rasa saling mendukung terus ada.

6.Salah Satu Berselingkuh. Ini merupakan salah satu ujian terberat dalam sebuah pernikahan. Jika anda memutuskan untuk terus bersama, ingatlah kalau masa untuk memperbaiki sakit hati dan membangun kembali kepercayaan pada pasangan membutuhkan waktu lama. Terkadang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membuat pasangan melupakan kejadian tersebut. Anda bisa meminta bantuan kepada konsultan perkawinan untuk membantu mengatasi hal tersebut.

7.Anak Anda Meninggalkan Rumah. Waktu berlalu, dan anak-anak anda telah tumbuh besar sampai tiba waktunya ia untuk meninggalkan rumah, baik untuk kuliah di lain kota atau menikah. Sama seperti saat anak pertama lahir, pada momen ini sepasang suami istri harus bisa kembali saling mengenal. Pasangan anda tentu tidak sama seperti pada hari pernikahan anda. Bicarakan dengan pasangan hal apa yang bisa dilakukan berdua, atau hanya dilakukan sendirian. Saat sendirian, anda dan pasangan mungkin akan menemukan suatu hal yang membuat anda merasa saling membutuhkan satu sama lain.

UJIAN EKONOMI DALAM RUMAH TANGGA





Beberapa hari yang lalu, saya kedatangan seorang sahabat yang menjadi client saya. Dia menuturkan kesempitan ekonomi yang tengah mendera dalam rumah tangga yang telah dibangunnya 3 tahun yang lalu.

“Ujian seperti ini sudah sering menghiasi hidupku”, dia memulai pembicaraan. “Entah sampai kapan, terkadang aku menagih janji Allah SWT bahwa dengan menikah, Allah akan mengkayakan kita”. Imbuhnya

***

Maka, ketika himpitan ekonomi mulai mendera, memusingkan kepala, meresahkan jiwa hingga membuat kita tak berdaya. Cobalah awali dengan membuka mushaf Al-Qur’an yang mulia. Masyaalloh, di sana akan kita jumpai betapa semua itu adalah ujian dari Allah SWT, Dia lebih mengetahui apa yang terbaik bagi kita. Karena boleh jadi yang baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah SWT.

Dalam surat Al-Ankabut:52 dijelaskan bahwa

Allah melapangkan rezeki bagi orang yang Dia kehendaki diantara hamba-hambaNya. Dan Dia pula yang membatasi baginya, sungguh Allah Maha Mengetahui Segala Sesuatu.

Mungkin kita akan bertanya, bukankah kekafiran itu dapat mendorong pada kekufuran?

Apakah memang seperti ini jalannya? Kehidupan orang dewasa penuh dengan liku.  Sungguh mengherankan kita ini, terkadang hanya masalah sepele bahkan sangat remeh karena hanya sebatas tak punya uang untuk ini dan itu

Untuk bayar wisuda

Untuk penjilidan skripsi

Untuk bayar hutang

Untuk ngontrak rumah

Untuk registrasi kuliah

Untuk bayar KKN dan PPL

Untuk silaturahim ke keluarga di kampung halaman

Untuk sedekah

Untuk beli baju anak

Untuk ini dan itu yang tak berujung

Semuanya kebutuhan ataukah keinginan? Semuanya penting, namun ada yang jauh lebih penting yang kadang kurang kita syukuri adanya.

Lalu APA?

Kesehatan..

Ya, kesehatan fisikmu yang sempurna. Karena dirimu tak perlu mengeluarkan biaya operasi. Sedang di rumah sakit sana, ada banyak yang menderita bahkan untuk mengecap sesuap makanan pun tak mampu.

Di luar sana masih banyak orang-orang yang tidak bisa makan, mereka kelaparan di jalan-jalan memungut sisa-sisa makanan.

Di luar sana masih banyak wanita-wanita yang belum mendapatkan jodoh. Dan jodoh adalah salah satu bentuk rizki dari Allah SWT yang begitu besar. Banyak wanita-wanita yang menangis dalam sujud panjangnya di akhir malam bermunajad agar dipertemukan dengan belahan jiwanya yang entah dimana, mereka belum tau.

Di luar sana ada banyak pasangan yang berobat kemana-mana hanya untuk memperoleh keturunan. Mereka rela menghabiskan jutaan rupiah perbulan hanya untuk terapi. Tujuannya satu, ingin menimang anak.

Di luar sana masih banyak Ibu-ibu yang tak bisa membiayai kesehatan anaknya yang semakin memburuk saja. Mereka rela meminta-minta merendahkan kehormatan dirinya di jalan-jalan, di pasar-pasar menggendong seorang anak yang menderita tumor di kepalanya.

Di luar sana masih banyak yang tidak memiliki rumah. Mereka bernaung di kolong jembatan. Menahan teriknya panas dan dinginnya hujan, gelapnya malam tanpa listrik. Tujuannya satu, hanya ingin bertahan hidup.

Di luar sana masih banyak yang tak punya pekerjaan. Mereka mengapit stopmap surat lamaran kerja dan curiculum vitae di dalamnya, berjalan dari satu perusahaan ke perusahaan lain, dari satu toko ke toko lain. Tujuannya satu, ingin memperoleh pekerjaan.

Lalu tidakkah kita bersyukur dengan semua yang kita miliki?

Dengan fisik yang lengkap

Paras yang cantik

Suami yang baik

Putri yang menyejukkan jiwa

Keluarga yang peduli

Banyak sahabat yang menyayangi

Dengan makanan yang kita kecap hari ini

Dengan pekerjaan yang kita miliki

Dengan rumah yang kita tinggali

Dengan ilmu yang kita punyai

Dengan banyaknya kesempatan untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari

Ingatlah, bahwa Allah Maha Mengetahui Segala Sesuatu. Benarlah bahwa hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.

Alhamdulillahirobbil ‘Alamiin. Laa Haula Walaa Quwwata Illa Billah.

UJIAN DALAM MEMBINA RUMAH TANGGA


Ujian Dalam Membina Rumah Tangga


Assalamualaikum ..Bismillahi Rahmaani Rahiim

Pernah Ibu muda mengeluhkan perkawinannya yang terbilang muda sedang dihadapkan masalah. Semasa gadisnya adalah orang yang mendiam, merasa memiliki banyak kekurangan, berasal dari keluarga 'broken home.' Sampai kemudian mengenal seorang pemuda yang mampu membuatnya menjadi periang sampai kemudian menikah. Di awal perkawinan terasa indah, dengan dihiasi canda & tawa bersama-sama.
Namun semua itu perlahan menjadi berubah, ditengah kesibukan masing2 bekerja, jarang ada percakapan, apalagi sampai bercanda. Bukan karena cinta telah hilang tetapi lebih karena berhati-hati agar tidak melukai perasaan suami.

Terkadang suami melontarkan kata-kata kasar. Sampai istrinya takut salah ngomong atau menyinggung perasaan pasangan hidupnya. Pernah dulu sewaktu belum menikah, Ibu mertuanya mengingatkan agar bersabar karena suaminya adalah orang yang temperamental karena itu istri lebih memilih diam daripada berlarut2 dalam pertengkaran. Sang istri mengerti maksud suami mengingatkan atau menasehati tetapi seringkali istri tersakiti hatinya oleh ucapan suami yang kasar.
Disaat seperti itulah sang istri merasa bersalah & berdosa karena telah membuat marah suami. Tak bisa memberikan support, tak bisa menjadi yang terbaik sebagai pendamping hidup bagi suaminya. Ditengah kebingungan, terlontar pertanyaan, apa yang harus saya lakukan Mas Agus? Kenapa terasa berat saya menjalani hidup ini?'

kemudian menjelaskan kepadanya, umumnya didalam perkawinan muda banyak hal yang harus disesuaikan, ketidaknyamanan karena hambatan komunikasi antara suami istri seringkali terjadi karena perbedaan karakter. Perbedaan karakter dapat menjadi indah bila kita mampu mengolah, memadukan, meski tak jarang juga dapat membuat sakit hati yang tiada terobati.

Perkawinan memang penuh kejutan. Inilah yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya terutama bagi mereka yang tidak pernah mempersiapkan diri atau salah persepsi tentang makna perkawinan. Persiapan mental & pisik adalah hal yang mutlak sebelum seseorang masuk dalam gerbang perkawinan. kekokohan dalam agama juga menentukan seberapa sanggup menghadapi ujian yang diberikan oleh Allah.

Kebanyakan orang ketika sedang menghadapi permasalahn dalam rumah tangga mudah sekali untuk mengucapkan kata 'pisah,' meninggalkan pasangannya atau bercerai. Tentu saja hal itu bukan sebuah penyelesaian. Perkawinan yang begitu indah dengan mudah sekejap runtuh. Hanya terkadang masalah2 yang sederhana. Mendorong untuk memulihkan kembali hubungan & mempersatukan kembali keluarga yang retak harus tetap diupayakan.

Tidak ada suami yang sempurna, tidak ada istri yang sempurna karena setiap pasangan hidup Dan  bisa melakukan kesalahan tanpa disadarinya, segera merubah untuk  meluaskan hati, memaklumi & memaafkan. Kemampuan untuk memaafkan hanya akan kokoh bila dilandasi bahwa setiap masalah Pernikahan harus  bersandar kepada Allah, Sang Pemilik kehidupan. Itulah sebabnya penting untuk diketahui setiap masalah adalah  sebagai wujud kasih sayang Allah.

Kebahagiaan di dalam keluarga, pasangan suami istri bisa mengarungi bahtera kehidupan dalam menghadapi badai & gelombang kehidupan hanya dengan menyandarkan diri kepada Allah. Komunikasi, saling menyesuaikan diri dengan pasangan, pengorbanan, ingin selalu memberi, memaklumi & memaafkan hanya akan hadir bila di dalam hati kita ada keimanan pada Allah maka Allah melimpahkan keindahan dalam keluarga

Wahai Allah bimbinglah Keluarga Ini untuk senantiasa mengambil hikmah dari setiap kejadian, jadikanlah Keluarga Ini menjadi Keluarga Yang Sakinah dan Masing-masing  menahan nafsu amarah , serta lapangkan hati ini untuk senantiasa memaafkan segala kesalahan, berikan kepada keluarga Ini  untuk mempertahankan Keharmonisan. Aamin Ya Allah


"Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekuarngan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang2 yang sabar, yaitu orang2 yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan, 'Inna lillahii wa innaa ilaihi raajiuun' (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadaNya kami kembali). Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan yang sempurnah & rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang2 yang mendapatkan petunjuk.' (QS. al-Baqarah : 155-157).


Wassalamu'alaikum  Warahmatullahi  Wabarakatuh .

SERVIS SUAMI DENGAN SEBAIK2NYA PELAYANAN

Kasih sayang merupakan hal yang paling diutamakan dalam setiap hubungan, tanpa adanya kasih sayang didalam rumah tangga, maka sia-sialah Anda dalam membangun keluarga.

Keluarga yang harmonis tentunya memiliki rasa kasih sayang yang tulus terhadap suami, istri, dan juga anak Anda.

Memang dalam membangun rumah tangga yang bahagia atau harmonis tidak semudah membalikkan telapak tangan. Menyatakan dua karakter yang berbeda memang sangat sulit lagi. Meskipun sulit tapi kasih sayang haruslah tetap Anda miliki didalam satu keluarga.

Anda sebagai suami haruslah menjadi kepala keluarga yang bisa mengatur seluruh rumah tangga dengan baik. Dan juga Anda sebagai istri haruslah tunduk kepada suami Anda, karena suami yang akan menjaga hidup Anda dari segala apapun. Nah dari sinilah Anda sebagai suami istri harus saling melengkapi satu dengan yang lainnya.

Disini saya akan menjelaskan terlebih dahulu cara istri yang baik dalam melayani suami Anda, supaya hal ini bisa Anda terapkan didalam kehidupan Anda.

Berikut rahasia istri yang baik dalam melayani suami:

  1. Bangun terlebih dahulu
    Tugas seorang isteri adalah melayani. Oleh sebab itu setiap pagi istri harus bangun lebih awal dibanding suami Anda. Untuk apa Anda bangun lebih awal? Untuk menyiapkan masakan yang enak untuk menyenangkan suami Anda sebelum berangkat kerja. Dengan melakukan kegiatan rutin seperti ini maka suami Anda akan makin saya dengan Anda.
  2. Sambut dengan senyuman
    Ketika pulang kerja, suami tentu merasa sangat lelah dan ingin melihat semua baik-baik saja didalam rumah tangganya. Oleh sebab itu, jangan sampai keadaan rumah berantakan saat suami pulang. Untuk itu sambutlah suami Anda dengan senyuman manja Anda. Inilah tahap kedua Anda dalam melayani istri.
  3. Siapkan makanan favorit sepulang kerja
    Suami selalu menginginkan hadiah beupa makanan favoritnya setelah seharian lelah bekerja. Siapkanlah menu makanan kesukaaan atau favorit suami Anda. Inilah tahap ketiga agar suami Anda lebih mencintai Anda.
  4. Menjadi partner menyenangkan di tempat tidur.
    Mayoritas istri memang jarang sekali bersikap agresif pada duami saat melakukan hubungan intim. Layanilah apapun kemauan suami jangan pernah menolak dalam melakukan hubungan seks ini. Karena hal ini akan lebih membuat mengecewakan suami Anda. Dan agar suami Anda makin cinta jangan lupa lakukan perawatan vagina Anda. Semakin bagus vagina Anda maka suami Anda makin cinta kepada Anda. Inilah tahap keempat dalam melayani suami.
Nah inilah beberapa rahasia istri yang baik dalam melayani suami. Bukan hanya istri saja melayani suami, tetapi suami pun harus melayani istri dengan baik juga. Semoga bermanfaat!

DO'A SEORANG ISTRI



 bismillahirahmanirahim…
kawanku semua yang dirahmati Allah, mempunyai istri yang cantik pastinya keinginan setiap laki-laki, namun terkadang karena melihat cantiknya saja sering kali mata lelaki salah memilih, orang-orang berkata, “Ah cantik itu relatif” cantik tidak hanya dilihat dari fisiknya saja namun cantik hatinya itulah yang sebenar-benarnya cantik, apalagi jika mempunyai istri yang rajin sholat malam, gemar tadarus Alquran, cerdas pengetahuan. pandai dalam memasak, wah lelaki mana yang tidak beruntung mendapatkan wanita seperti itu…iya to tidak kawan?
sebuah kisah, doa istri sholehah….
Di Madinah ada seorang wanita cantik shalihah lagi bertakwa. Bila malam mulai merayap menuju tengahnya, ia senantiasa bangkit dari tidurnya untuk shalat malam dan bermunajat kepada Allah. Tidak peduli waktu itu musim panas ataupun musim dingin, karena disitulah letak kebahagiaan dan ketentramannya. Yakni pada saat dia khusyu’ berdoa, merendah diri kepada sang Pencipta, dan berpasrah akan hidup dan matinya hanya kepada-Nya.

Dia juga amat rajin berpuasa, meski sedang bepergian. Wajahnya yang cantik makin bersinar oleh cahaya iman dan ketulusan hatinya.
Suatu hari datanglah seorang lelaki untuk meminangnya, konon ia termasuk lelaki yang taat dalam beribadah. Setelah shalat istiharah akhirnya ia menerima pinangan tersebut. Sebagaimana adat kebiasaan setempat, upacara pernikahan dimulai pukul dua belas malam hingga adzan subuh. Namun wanita itu justru meminta selesai akad nikah jam dua belas tepat, ia harus berada di rumah suaminya. Hanya ibunya yang mengetahui rahasia itu. Semua orang ta’jub. Pihak keluarganya sendiri berusaha membujuk wanita itu agar merubah pendiriannya, namun wanita itu tetap pada keinginannya, bahkan ia bersikeras akan membatalkan pernikahan tersebut jika persyaratannya ditolak. Akhirnya walau dengan bersungut pihak keluarga pria menyetujui permintaan sang gadis.
Waktu terus berlalu, tibalah saat yang dinantikan oleh kedua mempelai. Saat yang penuh arti dan mendebarkan bagi siapapun yang akan memulai hidup baru. Saat itu pukul sembilan malam. Doa ‘Barakallahu laka wa baaraka alaika wa jama’a bainakuma fii khairin’ mengalir dari para undangan buat sepasang pengantin baru. Pengantin wanita terlihat begitu cantik. Saat sang suami menemui terpancarlah cahaya dan sinar wudhu dari wajahnya. Duhai wanita yang lebih cantik dari rembulan, sungguh beruntung wahai engkau lelaki, mendapatkan seorang istri yang demikian suci, beriman dan shalihah.
Jam mulai mendekati angka dua belas, sesuai perjanjian saat sang suami akan membawa istri ke rumahnya. Sang suami memegang tangan istrinya sambil berkendara, diiringi ragam perasaan yang bercampur baur menuju rumah baru harapan mereka. Terutama harapan sang istri untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan keikhlasan dan ketakwaan kepada Allah.
Setibanya disana, sang istri meminta ijin suaminya untuk memasuki kamar mereka. Kamar yang ia rindukan untuk membangung mimpi-mimpinya. Dimana di kamar itu ibadah akan ditegakkan dan menjadi tempat dimana ia dan suaminya melaksanakan shalat dan ibadah secara bersama-sama. Pandangannya menyisir seluruh ruangan. Tersenyum diiringi pandangan sang suami mengawasi dirinya.
Senyumnya seketika memudar, hatinya begitu tercekat, bola matanya yang bening tertumbuk pada sebatang mandolin yang tergeletak di sudut kamar. Wanita itu nyaris tak percaya. Ini nyatakah atau hanya fatamorgana? Ya Allah, itu nyanyian? Oh bukan, itu adalah alat musik. Pikirannya tiba-tiba menjadi kacau. Bagaimanakah sesungguhnya kebenaran ucapan orang tentang lelaki yang kini telah menjadi suaminya. Oh…segala angan-angannya menjadi hampa, sungguh ia amat terluka. Hampir saja air matanya tumpah. Ia berulang kali mengucap istighfar, Alhamdulillah ‘ala kulli halin. “Ya bagaimanapun yang dihadapi alhamdulillah. Hanya Allah yang Maha Mengetahui segala kegaiban.”
Ia menatap suaminya dengan wajah merah karena rasa malu dan sedih, serta setumpuk rasa kekhawatiran menyelubung. “Ya Allah, aku harus kuat dan tabah, sikap baik kepada suami adalah jalan hidupku.” Kata wanita itu lirih di lubuk hatinya. Wanita itu berharap, Allah akan memberikan hidayah kepada suaminya melalui tangannya.
Mereka mulai terlibat perbincangan, meski masih dibaluti rasa enggan, malu bercampur bahagia. Waktu terus berlalu hingga malam hampir habis. Sang suami bak tersihir oleh pesona kecantikan sang istri. Ia bergumam dalam hati, “Saat ia sudah berganti pakaian, sungguh kecantikannya semakin berkilau. Tak pernah kubayangkan ada wanita secantik ini di dunia ini.” Saat tiba sepertiga malam terakhir, Allah ta’ala mengirimkan rasa kantuk pada suaminya. Dia tak mampu lagi bertahan, akhirnya ia pun tertidur lelap. Hembusan nafasnya begitu teratur. Sang istri segera menyelimutinya dengan selimut tebal, lalu mengecup keningnya dengan lembut. Setelah itu ia segera terdorong rasa rindu kepada mushalla-nya dan bergegas menuju tempat ibadahnya dengan hati melayang.
Sang suami menuturkan, “Entah kenapa aku begitu mengantuk, padahal sebelumnya aku betul-betul ingin begadang. Belum pernah aku tertidur sepulas ini. Sampai akhirnya aku mendapati istriku tidak lagi disampingku. Aku bangkit dengan mata masih mengantuk untuk mencari istriku. Mungkin ia malu sehingga memilih tidur di kamar lain. Aku segera membuka pintu kamar sebelah. Gelap, sepi tak ada suara sama sekali. Aku berjalan perlahan khawatir membangunkannya. Kulihat wajah bersinar di tengah kegelapan, keindahan yang ajaib dan menggetarkan jiwaku. Bukan keindahan fisik, karena ia tengah berada di peraduan ibadahnya. Ya Allah, sungguh ia tidak meninggalkan shalat malamnya termasuk di malam pengantin. Kupertajam penglihatanku. Ia rukuk, sujud dan membaca ayat-ayat panjang. Ia rukuk dan sujud lama sekali. Ia berdiri di hadapan Rabbnya dengan kedua tangan terangkat. Sungguh pemandangan terindah yang pernah kusaksikan. Ia amat cantik dalam kekhusyu’annya, lebih cantik dari saat memakai pakaian pengantin dan pakaian tidurnya. Sungguh kini aku betul-betul mencintainya, dengan seluruh jiwa ragaku.”
Seusai shalat ia memandang ke arah suaminya. Tangannya dengan lembut memegang tangan suaminya dan membelai rambutnya. Masya Allah, subhanallah, sungguh luar biasa wanita ini. Kecintaannya pada sang suami, tak menghilangkan kecintaannya kepada kekasih pertamanya, yakni ibadah. Ya, ibadah kepada Allah, Rabb yang menjadi kekasihnya. Hingga bulan kedepan wanita itu terus melakukan kebiasaannya, sementara sang suami menghabiskan malam-malamnya dengan begadang, memainkan alat-alat musik yang tak ubahnya begadang dan bersenang-senang. Ia membuka pintu dengan perlahan dan mendengar bacaan Al-Qur’an yang demikian syahdu menggugah hati. Dengan perlahan dan hati-hati ia memasuki kamar sebelah. Gelap dan sunyi, ia pertajam penglihatannya dan melihat istrinya tengah berdoa. Ia mendekatinya dengan lembut tapi cepat. Angin sepoi-sepoi membelai wajah sang istri. Ya Allah, perasaan laki-laki itu bagai terguyur. Apalagi saat mendengar istrinya berdoa sambil menangis. Curahan air matanya bagaikan butiran mutiara yang menghiasi wajah cantiknya.
Tubuh lelaki itu bergetar hebat, kemana selama ini ia pergi, meninggalkan istri yang penuh cinta kasih? Sungguh jauh berbeda dengan istrinya, antara jiwa yang bergelimang dosa dengan jiwa gemerlap di taman kenikmatan, di hadapan Rabbnya.
Lelaki itu menangis, air matanya tak mampu tertahan. Sesaat kemudian adzan subuh. Lelaki itu memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini, ia lantas menunaikan shalat subuh dengan kehusyuan yang belum pernah dilakukan seumur hidupnya.
Inilah buah dari doa wanita shalihah yang selalu memohonkan kebaikan untuk sang suami, sang pendamping hidup.
Beberapa tahun kemudian, segala wujud pertobatan lelaki itu mengalir dalam bentuk ceramah, khutbah, dan nasihat yang tersampaikan oleh lisannya. Ya lelaki itu kini telah menjadi da’i besar di kota Madinah.
Memang benar, wanita shalihah adalah harta karun yang amat berharga dan termahal bagi seorang lelaki bertakwa. Bagi seorang suami, istri shalihah merupakan permata hidupnya yang tak ternilai dan “bukan permata biasa”. (Dari kumpulan kisah nyata, Abdur Razak bin Al Mubarak)
Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu,
janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan

indahnya bermunajat

di sepertiga malam terakhirmu.

Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu,

jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam

perjalanan panjang

menyeru manusia kepada-Mu.

Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu,

jangan biarkan aku melampaui batas sehingga

melupakan aku pada cinta hakiki

dan rindu abadi hanya kepada-Mu.

Ya Allah Engkau mengetahui bahawa hati-hati ini

telah berhimpun dalam cinta

pada-Mu, telah berjumpa pada taat pada-Mu, telah

bersatu dalam dakwah

pada-MU, telah berpadu dalam membela syariat-Mu.

Kukuhkanlah Ya Allah

ikatannya. Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah

jalan-jalannya. Penuhilah

hati-hati ini dengan Nur-Mu yang tiada pernah

pudar. Lapangkanlah dada-dada

kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan

keindahan bertawakal di jalan-Mu.

semoga bermangfaat…

Minggu, 30 September 2012

CIRI CIRI ISTRI SHOLEHAH



Sifat istri shalihah bisa kita rinci berikut ini berdasarkan dalil-dalil yang disebutkan setelahnya:
1. Penuh kasih sayang, selalu kembali kepada suaminya dan mencari maafnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.” (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257. Silsilah Al-Ahadits Ash Shahihah, Asy- Syaikh Al Albani rahimahullah, no. 287)
2. Melayani suaminya (berkhidmat kepada suami) seperti menyiapkan makan minumnya, tempat tidur, pakaian, dan yang semacamnya.
3. Tidak memberikan Kemaluan nya kecuali kepada suaminya.

Al Quran :
“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman. (an-Nuur: 2-3).
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk,” (al-Israa’: 32)
“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,” (al-Furqaan: 68-69).
“Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” (al-Mumtahanah: 12).
HADIS :
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Tiga jenis orang yang Allah tidak mengajak berbicara pada hari kiamat, tidak mensucikan mereka, tidak melihat kepada mereka, dan bagi mereka adzab yang pedih: Orang yang berzina, penguasa yang pendusta, dan orang miskin yang sombong,” (HR Muslim [107]).
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, bahwasanya Rauslullah saw. bersabda, “Tidaklah berzina seorang pezina saat berzina sedang ia dalam keadaan mukmin,”
Masih diriwayatkan darinya dari Nabi saw. beliau bersabda, “Jika seorang hamba berzina maka keluarlah darinya keimanan dan jadilah ia seperti awan mendung. Jika ia meninggalkan zina maka kembalilah keimanan itu kepadanya,” (Shahih, HR Abu Dawud [4690]).
Diriwayatkan dari al-Miqdad bin al-Aswad r.a, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda kepada para sahabatnya, “Bagaimana pandangan kalian tentang zina?” Mereka berkata, “Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkannya maka ia haram sampai hari kiamat.” Beliau bersabda, “Sekiranya seorang laki-laki berzina dengan sepuluh orang wanita itu lebih ringan daripada ia berzina dengan isteri tetangganya,” (Shahih, HR Bukhari dalam Adabul Mufrad [103]).
4. Menjaga rahasia-rahasia suami, lebih-lebih yang berkenaan dengan hubungan intim antara dia dan suaminya. Asma’ bintu Yazid radhiallahu ‘anha menceritakan dia pernah berada di sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu kaum lelaki dan wanita sedang duduk. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya: “Barangkali ada seorang suami yang menceritakan apa yang diperbuatnya dengan istrinya (saat berhubungan intim), dan barangkali ada seorang istri yang mengabarkan apa yang diperbuatnya bersama suaminya?” Maka mereka semua diam tidak ada yang menjawab. Aku (Asma) pun menjawab: “Demi Allah! Wahai Rasulullah, sesungguhnya mereka (para istri) benar-benar melakukannya, demikian pula mereka (para suami).” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jangan lagi kalian lakukan, karena yang demikian itu seperti syaithan jantan yang bertemu dengan syaitan betina di jalan, kemudian digaulinya sementara manusia menontonnya.” (HR. Ahmad 6/456, Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Adabuz Zafaf (hal. 63) menyatakan ada syawahid (pendukung) yang menjadikan hadits ini shahih atau paling sedikit hasan)
5. Selalu berpenampilan yang bagus dan menarik di hadapan suaminya sehingga bila suaminya memandang akan menyenangkannya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya”. (HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: “Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.”)
6. Ketika suaminya sedang berada di rumah (tidak bepergian/ safar), ia tidak menyibukkan dirinya dengan melakukan ibadah sunnah yang dapat menghalangi suaminya untuk istimta’ (bernikmat-nikmat) dengannya seperti puasa, terkecuali bila suaminya mengizinkan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada (tidak sedang bepergian) kecuali dengan izinnya”. (HR. Al-Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026)
7. Pandai mensyukuri pemberian dan kebaikan suami, tidak melupakan kebaikannya, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Diperlihatkan neraka kepadaku, ternyata aku dapati kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita yang kufur.” Ada yang bertanya kepada beliau: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab: “Mereka mengkufuri suami dan mengkufuri (tidak mensyukuri) kebaikannya. Seandainya salah seorang dari kalian berbuat baik kepada seorang di antara mereka (istri) setahun penuh, kemudian dia melihat darimu sesuatu (yang tidak berkenan baginya) niscaya dia berkata: “Aku tidak pernah melihat darimu kebaikan sama sekali.” (HR. Al-Bukhari no. 29 dan Muslim no. 907)
8. Bersegera memenuhi ajakan suami untuk memenuhi hasratnya, tidak menolaknya tanpa alasan yang syar’i, dan tidak menjauhi tempat tidur suaminya, karena ia tahu dan takut terhadap berita Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak (enggan) melainkan yang di langit murka terhadapnya hingga sang suami ridha padanya.” (HR. Muslim no.1436)
9. Melegakan hati suami bila dilihat. Rasulullah bersabda, ”Bagi seorang mukmin laki-laki, sesudah takwa
kepada Allah SWT, maka tidak ada sesuatu yang paling berguna bagi dirinya,
selain istri yang shalehah. Yaitu, taat bila diperintah, melegakan bila
dilihat, ridha bila diberi yang sedikit, dan menjaga kehormatan diri dan
suaminya, ketika suaminya pergi.” (HR Ibnu Majah).
10. Amanah. Rasulullah bersabda, ”Ada tiga macam keberuntungan (bagi
seorang lelaki), yaitu: pertama, mempunyai istri yang shalehah, kalau kamu
lihat melegakan dan kalau kamu tinggal pergi ia amanah serta menjaga kehormatan
dirinya dan hartamu …” (HR Hakim).
11, istri shalehah mampu memberikan suasana teduh dan ketenangan berpikir
dan berperasaan bagi suaminya. Allah SWT berfirman, ”Di antara tanda
kekuasaan-Nya, yaitu Dia menciptakan pasangan untuk diri kamu dari jenis kamu
sendiri, agar kamu dapat memperoleh ketenangan bersamanya. Sungguh di dalam
hati yang demikian itu merupakan tanda-tanda (kekuasaan) Allah bagi kaum yang
berpikir.”(QS Ar Rum [30]: 21).
Demikianlah Istri shaleha itu menurut Kitab Suci Al Quran dan Hadis2 sahih….
semoga Anda termasuk di dalam nya….
*dari berbagai sumber dan blekenyek.blogspot.com*